PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL DARI EKSTRAK ETANOLIK DAUN BENALU MANGGA (Dendrophthoe pentandra L. Miq)

  • R R
  • Dahlia A
  • Ahmad A
N/ACitations
Citations of this article
242Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Mistletoes (Dendrophthoe pentandra L. Miq) is one of the medicine plant which used traditionally to remedy the various of disease. Empirically, communities used mistletoes leaves as cough, tonsillitis, measles, cancer, diuretic, and pain relievers. This research is aimed to determine total flavonoid content in extract of mistletoes leaves (Dendrophthoe pentandra L. Miq). Extraction has done with Thin Layer Cromathography (KLT) method to determine active content which in sample. Analysis of chemistry content in ethanolic extract of mistletoes leaves show are flavonoid content. Content of total flavonoid with Chang et al., 2002 method using UV-Vis spectrophotometry at a wavelength of 440 nm. From this research result 39.713 g ethanolic extract with percent of extract rendamen is 6.109% from 650 g dry powder of mistletoes leaves. The results of total flavonoid of ethanolic extract of mistletoes leaves is 2.48% calculated as quercetin. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penggunaan obat tradisional telah lama digunakan sejak zaman dahulu hingga sekarang, baik di negara maju maupun yang sedang berkembang. Menurut World Healthy Organization (WHO), hampir 80 % umat manusia, menggantungkan dirinya pada tumbuh-tumbuhan sebagai bahan obat dalam memelihara kesehatannya (Choirul, 2003). Pemakaian bahan herbal alami untuk menangani penyakit dipercaya dapat membantu memberikan efek kesembuhan dengan memanfaatkan metabolit sekunder yang dihasilkan seperti, flavonoid. Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang mengandung 15 atom karbon dalam inti dasarnya yang tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6, yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau tak dapat membentuk cincin ketiga (Markham, 1988). Menurut penelitian Artanti et al., (2006) menyatakan bahwa sejumlah tanaman obat yang mengandung flavonoid telah di laporkan memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri, antivirus, antiradang, antialergi dan antikanker, di antaranya benalu mangga. Benalu merupakan salah satu tumbuhan yang cukup menjanjikan dan masih membutuhkan eksplorasi lebih lanjut. Selain dapat digunakan dalam sediaan tradisional (jamu), benalu juga berpeluang dijadikan sebagai fitofarmaka (Artanti et al., 2006). Benalu yang merupakan tumbuhan parasit, ternyata berpotensi sebagai antikanker. Salah satu senyawa yang terkandung dalam benalu dan beraktivitas antikanker adalah flavonoid (Ikawati, et al., 2008). Pada penelitian sebelumnya, ekstrak etanolik daun benalu mangga (Dendrophthoe pentandra L. Miq) memiliki aktivitas antiradikal bebas (Fajriah, et al., 2007). Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian yang lebih intensif mengenai pengujian kadar flavonoid total dari ekstrak etanolik daun benalu mangga, sehingga potensi tumbuhan ini sebagai bahan baku obat untuk pencegahan maupun pengobatan berbagai penyakit dapat lebih dikembangkan dengan maksimal.

Cite

CITATION STYLE

APA

R, R. Y., Dahlia, A. A., & Ahmad, A. R. (2016). PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL DARI EKSTRAK ETANOLIK DAUN BENALU MANGGA (Dendrophthoe pentandra L. Miq). Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 1(1). https://doi.org/10.33096/jffi.v1i1.195

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free