Masyarakat cenderung melakukan pengobatan sendiri tanpa didasari pengetahuan yang memadai mengenai obat yang dikonsumsi. Informasi tentang cara pengobatan sendiri yang mereka dapatkan sebagian besar dari pengalaman orang lain dan hanya 5,36% informasi dari petugas kesehatan. Sedikitnya informasi yang diperoleh oleh responden dalam melakukan pengobatan sendiri dapat mempengaruhi pengetahuan responden sehingga dapat menyebabkan kesalahan pengobatan Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang obat pada masyarakat. Mengetahui tingkat pengatahuan dan pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan tentang penggolongan obat pada masyarakat Dusun Tegalkemuning Kota Yogyakarta. Penelitian dilakukan menggunakan metode quasi eksperimental dengan rancangan one group pre-test post-test dengan jumlah sampel 70 responden. Analisa data menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian yang di dapatkan yaitu sebelum pemberian intervensi penyuluhan memiliki kategori pengetahuan kurang sebesar 97.14% dan kategori pengetahuan cukup sebesar 2.86% setelah pemberian intervensi penyuluhan terjadi peningkatan untuk kategori pengetahuan cukup menjadi sebesar 52.85%sedangkan untuk kategori baik menjadi sebesar 47.15%. Dapat disimpulkan bahwa pemberian intervensi penyuluhan berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pengetahuan tentang penggolongan obat yang dapat dilihat dari hasil uji signifikan p (0.000) < 0.05
CITATION STYLE
Suryani Kusumaningtyas, R. D., & Sofyan, O. (2020). PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TENTANG PENGGOLONGAN OBAT TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT DUSUN TEGALKEMUNING KOTA YOGYAKARTA. Jurnal Kefarmasian Akfarindo, 1–7. https://doi.org/10.37089/jofar.v0i0.73
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.