Secara umum studi ini bertujuan untuk melakukan pengkajian penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional (SBI) dan secara khusus untuk mengetahui profil sekolah SBI dan sekolah yang menyelenggarakan kelas bertaraf internasional. Pengkajian dilaksanakan terhadap sekolah negeri maupun swasta yang menyatakan dirinya bertaraf internasional. Jumlah sampel 48 sekolah yang terdiri atas enam TK, 15 SD, 12 SMP, dan 21 SMA tersebar di 20 provinsi/kabupaten/kota. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, observasi, dan te/aah dokumen yang terdapat di sekolah. Responden terdiri atas 48 kepala sekolah, 217 guru mata pelajaran (Bahasa Indonesia, Bahasa Jnggris, IPA, Matematika, dan TIK). Hasil studi menunjukkan bahwa definisi dan karakteristik SBI dipahami dengan sangat bervariasi tetapi pada umumnya mereka menyatakan bahwa proses pembelajaran menggunakan bahasa Inggris, didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai untuk menciptakan lulusan yang dapat bersaing secara global. Hampir semua pelaksana SBI menggunakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) atau kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sebagai acuan utama yang diperkaya dengan adaptasi atau adopsi kurikulum negara lain, seperti IB (International Baccalaureate) dan Cambridge. Penyelenggaraan kelas bertaraf internasional di SBI membentuk eksklusivisme dibandingkan dengan kelas reguler. Proses KBM menggunakan dwibahasa (bilingual), sedangkan sistem pembelajaran menggunakan moving class, serta team teaching. Disisi lain, sebagian sekolah sampel masih terlihat seperti kelas reguler berbahasa lnggris. penilaian belum menggunakan multi teknik, yang masih didominasi oleh tes, baik tes tertulis maupun lisan.
CITATION STYLE
Mariati, M. (2007). MENYOAL PROFIL SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 13(67), 566–597. https://doi.org/10.24832/jpnk.v13i67.386
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.