Tujuan dari penelitian ini adalah menguji apakah terdapat perbedaan pilihan manajemen laba dalam perubahan siklus hidup perusahaan (growth ke mature dan mature ke stagnant). Perbedaan perilaku manajemen laba ditunjukkan dengan manajemen laba akrual dan manajemen laba riil. Manajemen laba riil diindikasikan dengan tiga proksi, yaitu abnormal CFO, abnormal expenses, dan abnormal production costs sedangkan manajemen laba akrual diindikasikan dengan discretionary accruals. Penelitian ini menggunakan data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2000-2009. Pengelompokan siklus hidup perusahaan menggunakan variabel dividend payout, sales growth, capital expenditure value, dan umur perusahaan. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode purposive sampling. Total sampel sebanyak 58 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang berada pada titik kritis growth-mature dan mature-stagnant melakukan manajemen laba yang menaikkan laba. Tetapi penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa perusahaan yang berada pada titik kritis growth-mature dan mature- stagnant melakukan manajemen laba riil.
CITATION STYLE
Hastuti, S. (2011). TITIK KRITIS MANAJEMEN LABA PADA PERUBAHAN TAHAP LIFE CYCLE PERUSAHAAN: ANALISIS MANAJEMEN LABA RIIL DAN MANAJEMEN LABA AKRUAL. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 8(2), 107–122. https://doi.org/10.21002/jaki.2011.07
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.