PEMANFAATAN LIMBAH BUAH BUSUK SEBAGAI BATERAI RAMAH LINGKUNGAN SEKOLAH UNTUK MENANAMKAN JIWA KREATIFITAS DAN INOVASI MURID

  • Rukisworo L
N/ACitations
Citations of this article
21Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Perkembangan teknologi informasi setiap tahun ditemukan teknologi baru, setiap teknologi yang muncul tidak dapat lepas dari kebutuhan energi listrik. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengembangan energi yang ramah lingkungan serta dapat terbaharukan. Dari fenomena tersebut, guru melakukan inovasi pemanfaatan limbah busuk menjadi sumber energi alternatif dalam kegiatan pembelajaran yang bersumberkan pada aset-aset yang ada di lingkungan sekolah. Ide atau gagasan pemanfaatan limbah buah busuk menjadi sumber energi berupa baterai didapat dari beberapa kegiatan ilmiah. Sehingga perlu adanya alternatif energi terbaharukan yang ramah lingkungan yaitu sebuah baterai yang berisikan buah busuk. Baterai dari limbah buah busuk ini hanya dapat menghasilkan tegangan minimal 0,8 volt dan maksimal 1,4 volt. Dalam hal ini peneliti melakukan inovasi dengan melakukan rangkaian seri maka tegangan listrik yang dihasilkan bisa mencapai 8,0 volt sampai 14 volt. Sehingga limbah buah busuk yang dihasilkan dari tamanan buah yang ada di lingkungan sekolah diolah menjadi sumber energi alternatif berupa baterai yang di hasilkan dapat bertahan selama 48 jam. Terobosan ini bisa di jadikan sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah listrik di negeri ini. Sehingga masalah yang sangat besar di Indonesia saat ini bisa di atasi dengan penggunaan baterai ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah buah busuk sebagai sumber energi alternatif yang terbaharukan dengan melakukan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan sumber energi yang lebih maksimal dengan bahan dasar limbah buah busuk.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rukisworo, L. (2021). PEMANFAATAN LIMBAH BUAH BUSUK SEBAGAI BATERAI RAMAH LINGKUNGAN SEKOLAH UNTUK MENANAMKAN JIWA KREATIFITAS DAN INOVASI MURID. Jurnal Cerdik: Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 1(1), 57–66. https://doi.org/10.21776/ub.jcerdik.2021.001.01.05

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free