Laboratorium salah satu prasarana kesehatan yang berpotensi terhadap gangguan kesehatan bagi tenaga medis petugas laboratorium. Untuk wilayah Riau pada tahun 2019 terdapat jumlah kecelakaan kerja sebanyak 14.325 kasus. RS Jiwa Tampan mempunyai beberapa prasarana kesehatan salah satunya adalah laboratorium klinik yang merupakan prasarana kesehatan yang berpotensi terhadap gangguan kesehatan bagi tenaga medis petugas laboratorium. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Petugas Laboratorium Di RS Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2020. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah informan 3 (Tiga) orang, 1 informan kunci (IK), 1 informan utama (IU), dan 1 informan pendukung (IP). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis triangulasi data yaitu dengan membandingkan hasil wawancara dengan hasil pengamatan (observasi) dan membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, secara keseluruhan semua petugas laboratorium sudah menggunakan APD secara tepat, APD yang petugas gunakan seperti masker, jas lab, penutup kepala, sepatu pelindung, handscoon, hanya saja sepatu booth khusus untuk di laboratorium yang belum rumah sakit sediakan. Rumah sakit juga sudah mempunyai standar operasional K3 tetapi belum terarah dan masih ada SOP yang belum dibuat dan semua petugas di laboratorium RS Jiwa Tampan juga melakukan pekerjaannya sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit. Petugas laboratorium pun sudah mengikuti pelatihan K3 umum dari rumah sakit tetapi mereka belum mendapatkan pelatihan K3 khusus untuk laboratorium. Laboratory is one of the health infrastructures that has the potential to cause health problems for laboratory medical personnel. For the Riau region in 2019 there were a total of 14,325 work accidents. Tampan Mental Hospital has several health infrastructure, one of which is a clinical laboratory which is a health infrastructure that has the potential to cause health problems for medical laboratory personnel. The purpose of this study was to determine how the application of occupational safety and health to laboratory personnel at the Tampan Mental Hospital in Riau Province in 2020. This type of research is descriptive qualitative with 3 (three) informants, 1 key informant (IK), 1 main informant (IU). ), and 1 supporting informant (IP). In this study, researchers used a qualitative descriptive research method. The analysis used is data triangulation analysis by comparing the results of interviews with observations (observations) and comparing the circumstances and perspectives of a person with various opinions and views. The results showed that, overall, all laboratory personnel had used PPE appropriately, the PPE the officers used such as masks, lab coats, headgear, protective shoes, handscoons, only special booth shoes for laboratories that the hospital did not provide. The hospital also has K3 operational standards but it is not yet targeted and there are still SOPs that have not been made and all the staff in the Tampan Mental Hospital laboratory also carry out their work in accordance with the SOPs set by the hospital. Laboratory staff have also attended general K3 training from the hospital but they have not received special K3 training for laboratories.
CITATION STYLE
Khanifaturrohmah, S., Kursani, E. K., Muhamadiah, M., Candra, L., & Devis, Y. (2021). ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PETUGAS LABORATORIUM DI RS JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU. Media Kesmas (Public Health Media), 1(3), 658–671. https://doi.org/10.25311/kesmas.vol1.iss3.87
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.