PENGARUH SUHU KALSINASI PADA PROSES DEKOMPOSISI DOLOMIT

  • Royani A
  • Sulistiyono E
  • Sufiandi D
N/ACitations
Citations of this article
84Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

PENGARUH SUHU KALSINASI PADA PROSES DEKOMPOSISI DOLOMIT. Proses dekomposisi dolomit menjadi MgO dan CaO merupakan proses penting mengingat kedua oksida tersebut banyak digunakan dalamberbagai aplikasi. Untukmelihat pengaruh suhu proses kalsinasi terhadap dekomposisi dolomit menjadiMgO dan CaO, maka dilakukan kalsinasi. Proses kalsinasi menggunakan tungkuMuffle furnace dengan suhu sebesar 500 o C, 600 oC, 700 oC, 800 dan 900 o C. Sebanyak kurang lebih 100 gram/sampel dolomit dimasukkan dalamtungku dan dipanaskan dengan laju pemanasan 10 o C/menit pada berbagai suhu yang kemudian ditahan masing-masing selama 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 dan 5 jam. Produk kalsinasi kemudian ditimbang dan dikarakterisasi dengan X-Ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil percobaan menunjukkan kalsinasi dolomit semakin meningkat seiring dengan kenaikkan suhu kalsinasi. Proses kalsinasi dolomit optimum tercapai pada suhu 900o C selama 4 jamdengan pengurang berat mencapai 46,74%. Berdasarkan perhitungan stoikiometri pengurangan berat 46,74 % menunjukkan bahwa 97,78 % dolomit terdekomposisi menjadi MgO dan CaO. Pembentukan fasa MgO dan CaO dari dolomit melalui dua tahapan yaitu tahapan pembentukan fasa MgO-CaCO3 pada suhu 700 o C dan tahapan pembentukan CaO pada suhu 800 o C - 900 o C. Kesimpulan yang didapatkan dari proses kalsinasi dolomit ini adalah peningkatan suhu kalsinasi dapat meningkatkan proses dekomposisi dolomit menjadi fasa MgO dan CaO.

Cite

CITATION STYLE

APA

Royani, A., Sulistiyono, E., & Sufiandi, D. (2018). PENGARUH SUHU KALSINASI PADA PROSES DEKOMPOSISI DOLOMIT. Jurnal Sains Materi Indonesia, 18(1), 41. https://doi.org/10.17146/jsmi.2016.18.1.4186

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free