Buah kakao adalah buah yang tidak memiliki musim, sehingga menjadi salah satu buah yang menghasilkan hasil panen yang tinggi setiap tahun di desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Hasil panen yang tinggi, berbanding lurus dengan limbah yang dihasilkan, yaitu kulit kakao. Permasalahan utama masyarakat desa Medana yaitu kurangnya pemahaman tentang mengoptimalkan pemanfaatan kulit buah kakao, sehingga hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak, bahkan sebagian besar merupakan limbah perkebunan yang hanya ditumpuk dan ditimbun. Kulit kakao mengandung senyawa fenolik, tanin, alkoloid, purin, dan coco butter. Hal ini membuktikan bahwa kulit kakao dapat dimanfaatkan sebagai produk olahan yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Program ini dilaksanakan dengan tujuan yaitu untuk meningkatkan nilai ekonomi masyarakat desa Medana dengan memanfaatkan limbah kulit buah kakao menjadi produk olahan berupa kerupuk khususnya di desa Medana. Metode pelaksanaan dilakukan dengan metode survei dan wawancara dengan masyarakat setempat terkait untuk proses pengumpulan data. Proses selanjutnya yaitu sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan kulit kakao yang akan diolah menjadi produk berupa kerupuk kulit kakao. Produk dibuat dengan alat dan bahan yang sederhana dan mudah diaplikasikan, sehingga mudah diterapkan oleh masyarakat desa Medana dari berbagai kalangan. Hasil produk didapatkan yaitu berupa kerupuk yang renyah serta mengembang setelah digoreng, selain itu, respon masyarakat sangat baik terhadap program yang telah dilaksanakan.
CITATION STYLE
I Wayan Yasa, Noviatuzzohrah, Wahyu Samudra, Noviana, I Made Dwi Andika Saputra, Juan Dwiky Liestanto, … Putri Nuryana. (2022). Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Menginovasikan Produk Kerupuk Dari Limbah Kulit Kakao di Desa Medana, Tanjung (KLU). Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(3), 14–18. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v4i3.1866
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.