Pengembangan budidaya kentang perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi nasional, salah satu langkahnya yaitu dengan mengembangkan kentang di dataran medium 300 sampai 700 m dpl. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi budidaya kentang pada dataran medium melalui pengaplikasian pupuk kieserite (Mg) dan naungan. Pelaksanaan penelitian di mulai dari bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan Desember 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu pupuk kieserite terdiri dari lima taraf : 0 kg/ha, 50 kg/ha, 100 kg/ha, 150 kg/ha, dan 200 kg/ha. Faktor kedua yaitu naungan dengan kerapatan 60% dan tanpa naungan. Hasil analisis data menunjukkan penggunaan naungan dengan kerapatan 60% berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman umur 14 HST, 28 HST, dan 42 HST, luas daun 42 HST, serta berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah umbi persampel, berat umbi persampel dan tidak berpengaruh nyata pada jumlah cabang tanaman. Perlakuan pupuk kieserite (Mg) memberikan pengaruh nyata pada jumlah cabang tanaman umur 42 HST, tetapi tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman umur 14 HST, 28 HST, dan 42 HST, luas daun 42 HST, jumlah umbi persampel, berat umbi persampel. Interaksi antara naungan dan pupuk kieserite (Mg) tidak memberikan pengaruh nyata pada tinggi tanaman, luas daun, jumlah cabang, jumlah umbi, dan berat umbi, hal ini diduga karena kurang sesuainya dosis dan intensitas pemberian pupuk kieserite (Mg) yang di aplikasikan.
CITATION STYLE
Purnomo, D., Damanhuri, F., & Winarno, W. (2018). Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Pemberian Naungan dan Pupuk Kieserite di Dataran Medium. Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences, 2(1), 67–78. https://doi.org/10.25047/agriprima.v2i1.72
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.