Dalam Industri Perminyakan, salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan produksi minyak pada suatu sumur tua, dikembangkanlah metode Enhanced Oil Recovery (EOR). Pada penelitian kali ini, metode EOR yang digunakan adalah injeksi kimia yang berupa injeksi surfaktan. Metodologi yang digunakan pada penelitian kali ini adalah studi laboratorium, yang dimana larutan brine dan larutan surfaktan AOS sebagai larutan, beserta dengan berbagai macam salinitas, 4.000 ppm dan 11.000 ppm beserta konsentrasi surfaktan sebesar 0.1% dan 0.6%. Kemudian dari larutan dan brine tersebut ditambahkan dengan aditif kulit nanas sebesar 0,5 gram. Dimana larutan surfaktan AOS beserta aditif kulit nanas akan dihitung sifat fisiknya seperti densitas, viskositas, dan IFT pada suhu 30oC dan 60oC. Nilai yang akan digunakan pada penelitian kali ini adalah nilai yang paling rendah berdasarkan nilai IFT pada larutan brine 11.000ppm sebesar 21 dyne/cm, dan Salinitas 11,000 ppm beserta konsentrasi 0.6% sebesar 16,2 dyne/cm, dan pada larutan yang ditambahkan aditif sebesar pada 11.000ppm dan konsentrasi sebesar 0.6% didapatkan nilai hasil sebesar 13,6 dyne/cm. Didapatkan nilai injeksi RF pada brine 11.000 ppm sebesar 26,6%, pada nilai salinitas 11,000 ppm dengan konsentrasi 0.6 % sebesar 35.29% dan pada nilai yang ditambahkan dengan aditif kulit nanas beserta surfaktan didapatkan nilai sebesar 44.44%.
CITATION STYLE
Ryan, R., Samsol, & Shabrina Sri Riswati. (2022). KAJIAN LABORATORIUM MENGENAI PENGARUH KULIT NANAS DAN KONSENTRASI SURFAKTAN TERHADAP PEROLEHAN MINYAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE COREFLOOD. PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan, 11(2), 52–56. https://doi.org/10.25105/petro.v11i2.13531
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.