Saat ini, kemajuan teknologi informasi memiliki peran yang sangat signifikan dalam mengakses dan memanfaatkan informasi, baik yang berorientasi pada profit maupun non-profit. Penerapan teknologi informasi telah umum diimplementasikan di berbagai organisasi dan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi kegiatan dan operasional. Saat ini Dinas kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan perkembangan teknologi informasi sangat pesat dituntut untuk mengikuti perubahan digital yang terjadi saat ini sehingga menghasilkan pelayanan yang terpadu kepada masyarakat. Pada penelitian ini yang dilakukan kepada Dinas kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan framework COBIT 2019 tentunya bisa menjadi acuan dalam pengelolaan layanan TI sehingga mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan adanya COBIT 2019 bertujuan untuk mengidentifikasi 11 design factor dengan bantuan design toolkit untuk menghasilkan rancangan tata kelola TI. Dari hasil penelitian yang dilakukan dihasilkan COBIT core model yaitu APO12-Managed Risk, APO13-Managed Security, BAI09-Managed Assets, BAI10-Managed Configuration, DSS01-Managed Operations, DSS02-managed Service Request & Incident, DSS04-Managed Continuity, DSS05-Managed Security Services, DSS06-Managed Business Process Controls, APO09-Managed Service Agreements, BAI06-Managed IT Changes, BAI08-Managed Knowledge.
CITATION STYLE
Robertson Oil, R., & Tambotoh, J. (2024). PERENCANAAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 2019. JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika), 7(6), 3166–3173. https://doi.org/10.36040/jati.v7i6.7961
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.