Hawar benang atau ekor kuda (thread blight) yang disebabkan jamur Marasmius sp. merupakan salah satu penyakit pada tanaman pala yang menyebabkan kering dan gugurnya daun-daun pala pada ranting dan pada gejala lanjut dapat menyebabkan kematian pada tanaman. Daun-daun yang kering dan gugur tidak langsung jatuh ke tanah tetapi terikat oleh risomorf jamur. Intensitas kerusakan (IK) hawar benang pada tanaman pala di kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah telah dilakukan pada 5 desa sampel di kecamatan Leihitu, yaitu: Hila, Kaitetu, Seith, dan Asilulu), dengan metode survey langsung. Hasil penelitian ditemukan rata-rata persentase IK hawar benang yang disebabkan jamur Marasmius sp. pada keempat desa tersebut 24.80% tergolong kategori ringan, dimana IK tertinggi ditemukan pada desa Asilulu sebesar 37.76% tergolong kategori serangan sedang. Sedangkan IK pada ketiga desa lainnya tergolong katagori ringgan dengan rata-rata IK pada masing-masing desa adalah sebagai berikut: Hilla 22.88%, Kaitetu 19.78%, dan Seith 18.79%. Keberadaan jamur Marasmius sp. harus mendapat perhatian dalam budidaya tanaman pala di kecamatan Leihitu sehingga tidak akang menimblkan kerusakan yang lebih besar.
CITATION STYLE
Rumahlewang, W. (2023). Intensitas Kerusakan Tanaman Pala Akibat Serangan Jamur Marasmius sp. Penyebab Penyakit Hawar Benang di Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. COMSERVA : Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, 3(02), 748–754. https://doi.org/10.59141/comserva.v3i02.822
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.