Salah satu gas yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia adalah Gas CO2, untuk mengetahui kadar di tempat tertentu mengandung CO2 tanpa menggunakan alat bantu pendeteksi akan sulit dilakukan, karena Gas CO2 tersebut merupakan zat yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata manusia, maka dalam penelitian ini dirancang sebuah alat pendeteksi CO2 yang dapat memberikan notifikasi kadar CO2 ke telegram berbasis Internet Of Things (IOT). Dalam peneltian ini alat yang digunakan untuk pengukuran kadar CO2 dengan menggunakan sensor MQ-2 untuk mendeteksi kadar dari karbon dioksida, sehingga kadar CO2 yang terdeteksi oleh sensor selanjutnya dikirim melalui jaringan IOT berbasis notifikasi via telegram, notifikasi pada telegram sebagai media pemberi inforamsi pada alat yang dibangun ini dengan lima kategori yaitu: baik, sedang, tidak sehat, sangat tidak sehat dan berbahaya, adapun hasil dari rentang diperoleh jika sensor MQ-2 mendeteksi karbon dioksida dengan rentang 0-50 ppm, maka kondisi udara baik, apabila sensor mendeteksi karbondioksida dengan rentang 51-100 ppm, maka kondisi udara sedang, apabila sensor mendeteksi karbondioksida dengan rentang 101-199 ppm, maka kondisi udara tidak sehat, apabila sensor mendeteksi karbondioksida dengan rentang 200-299 ppm, maka kondisi udara sangat tidak sehat, dan apabila sensor mendeteksi karbondioksida dengan rentang 300 ppm, maka notifikasi ke telegram berbahaya.
CITATION STYLE
Amsar, A., Khairuman, K., & Marlina, M. (2020). PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI CO2 MENGGUNAKAN SENSOR MQ-2 BERBASIS INTERNET OF THING. METHOMIKA Jurnal Manajemen Informatika Dan Komputerisasi Akuntansi, 4(1), 73–79. https://doi.org/10.46880/jmika.vol4no1.pp73-79
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.