Setiap instansi pemerintah harus bertransformasi digital. Kompetensi penggunaan data analytics menjadi keniscayaan. Riset data analytics belum mengungkap penggunaan data analytics dalam Lembaga pelatihan. Sementara, Pusdiklatwas BPKP belum optimal menggunakan data analytics, potret kesenjangan digital belum ada dan ada sinyalemen 41,22% peserta belum yakin dengan penerapan data analytics. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengungkap gambaran penerapan teknik data analytics dan mengungkap kesenjangan digital yang mempengaruhi keyakinan peserta pelatihan tentang penerapan data analytics. Pendekatan penelitian kuantitatif digunakan dengan studi literatur, studi eksplorasi dan penerapan teknik data analytics, berupa; teknik statistik dan teknik visualisasi. Objek penelitian berupa 169 peserta pelatihan data analytics for audit. Hasil penelitian menunjukkan empat tipe data analytics dapat diterapkan di lembaga pelatihan. Analisa deskriptif digunakan untuk mengungkap insight ketidakselarasan profil peserta dengan keyakinan peserta pelatihan. Analisa diagnostik dapat mengungkap variabel kesenjangan digital berkorelasi kuat dan sangat kuat dengan kelas keyakinan peserta. Analisa prediksi dengan decision tree mengungkap akurasi 55,71%. Kombinasi kesenjangan digital pada kelas keyakinan peserta. Akar pohon keputusan yang utama berupa jenis kelamin, pemahaman statistik&/TIK, dukungan laptop yang dimiliki. Analisa preskriptif dengan text analytics mengungkap 10 peringkat kata perlu menjadi perhatian untuk pengembangan pelatihan berikutnya. Hasil penelitian ini berimplikasi menjadi sumbangsih akademik dan akselerasi tranformasi digital di penyelenggara pelatihan.
CITATION STYLE
Kamal, M. (2022). Optimasi Penerapan Data Analytics Untuk Akselerasi Tranformasi Digital di Lembaga Pelatihan. Jurnal Kewidyaiswaraan, 7(2), 132–143. https://doi.org/10.56971/jwi.v7i2.218
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.