Mayoritas pelaku UMKM mengalami penurunan omset penghasilan hingga kebangkrutan akibat pandemi yang membuat kondisi keuangan menjadi kritis. Dalam masa pandemi ini UMKM olahan jambu mete sempat mengalami penurunan pendapatan karena kurangnya minat pembeli, ditambah dengan cara penyebaran produk yang hanya mengandalkan mulut ke mulut serta penjual sayur keliling dan toko-toko yang ada disekitar. Untuk itu diperlukan pengembangan produk dan pemasaran melalui digital marketing agar penghasilan bisa kembali bangkit. Metode yang digunakan adalah Asset-Based Community Development (ABCD). Metode ABCD merupakan sebuah pendekatan dalam pengembangan masyarakat yang berada dalam aliran besar mengupayakan terwujudkan sebuah tatanan kehidupan sosial dimana masyarakat menjadi pelaku dan penentu upaya pembangunan di lingkungannya. Dalam upaya pengembangan UMKM untuk meningkatkan penghasilan melalui digital marketing ditemukannya permasalahan yang ada, diantaranya : (1) Kurangnya peminat dari produk sehingga diperlukan inovasi produk, (2) Pemasaran produk yang konvensional, (3) Pelaku UMKM masih awam dengan pemanfaatan teknologi. Inovasi produk diterima baik oleh pembeli walaupun belum seberapa peminatnya. Akan tetapi usaha dalam perkembangan produk guna meningkatkan penghasilan harus terus berjalan.
CITATION STYLE
Kumalasari, D. (2023). Pengembangan UMKM Untuk Meningkatkan Penghasilan Melalui Digital marketing di Dusun Karangnongko Desa Sumberagung Kecamatan Plosoklaten Kediri. Solidaritas: Jurnal Pengabdian, 2(2), 189–198. https://doi.org/10.24090/sjp.v2i2.5288
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.