Analisis Kompetensi Literasi Digital pada Guru Sekolah Menengah Atas

  • King Anugrah Wiguna
N/ACitations
Citations of this article
64Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstract. Digital literacy comes as a basic ability in the utilization of internet and digital media. Through the  UNESCO Policy Brief and the 2030 Agenda for SDG’s, digital literacy is considered as one of the basic  knowledge capital in 21st century. Sadly, digital literacy in Indonesia is not yet at a good level. Educational  institutions have a very important role in the implementation of digital literacy. Therefore, teacher/educator  as one of the devices in formal educational institutions is expected to have good digital literacy competence.  This research looks at digital literacy competence of Senior High School teacher in Banyumas Regency. In  this research, DigComp model is used to measure digital literacy competence level of the teacher. Level of  digital literacy competence is measured from five competence dimensions, namely Information,  Communication, Content Creation, Safety and Problem Solving. With quantitative descriptive method, this  research uses online survey to collect data from 89 teacher respondents from 14 Senior High School in  Banyumas Regency. This research resulted in a finding that digital literacy competence level of Senior  High School teacher in Banyumas Regency is at intermediate level. This research also looks at digital  literacy competence level based on the teacher’s age and gender. Even though the average of digital  literacy competence is at an intermediate level, the age group of 24 - 40 years and female gender group  have higher competence level in several competence dimensions compared to those in 41 - 61 years age  group and male gender group. Abstrak.  Literasi digital hadir sebagai kemampuan dasar dalam pemanfaatan internet dan media digital. Melalui  UNESCO Policy Brief dan “The 2030 Agenda for SDG’s”, literasi digital ditempatkan sebagai salah satu  modal pengetahuan dasar di abad ke-21. Sayangnya, kondisi literasi digital di Indonesia belum berada pada  level yang baik. Institusi pendidikan memiliki tanggung jawab serta berperan dalam terlaksananya implementasi pendidikan literasi digital. Oleh karena itu, tenaga pendidik sebagai salah satu perangkat  dalam institusi pendidikan formal diharapkan mempunyai kompetensi literasi digital yang baik. Penelitian  ini melihat bagaimana kompetensi literasi digital yang dimiliki oleh guru Sekolah Menengah Atas (SMA)  yang merepresentasikan tenaga pendidik sebagai perangkat dalam institusi pendidikan formal. Dalam  penelitian ini DigComp digunakan untuk mengukur tingkat kompetensi literasi digital yang dimiliki oleh  guru. Tingkat kompetensi literasi digital diukur dari lima dimensi kompetensi yaitu dimensi Information,  dimensi Communication, dimensi Content Creation, dimensi Safety dan dimensi Problem Solving. Dengan  metode deskriptif kuantitatif, penelitian ini menggunakan survey online untuk mengumpulkan data dari 89  responden guru dari 14 SMA Negeri di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa  tingkat kompetensi literasi digital pada guru SMA Negeri di Kabupaten Banyumas berada pada level  intermediate (Sedang). Penelitian ini juga melihat tingkat kompetensi literasi digital berdasarkan usia dan  jenis kelamin guru. Ditemukan bahwa walaupun secara rerata kompetensi literasi digital berada pada level  sedang namun pada kelompok usia 24-40 tahun dan pada kelompok jenis kelamin perempuan memiliki  level kompetensi yang lebih tinggi pada beberapa dimensi kompetensi dibandingkan kelompok usia 41-61  tahun dan kelompok jenis kelamin laki-laki.

Cite

CITATION STYLE

APA

King Anugrah Wiguna. (2023). Analisis Kompetensi Literasi Digital pada Guru Sekolah Menengah Atas. Jurnal Riset Manajemen Komunikasi, 3(1), 21–32. https://doi.org/10.29313/jrmk.v3i1.2316

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free