Briket merupakan bahan bakar yang mengandung karbon dan memiliki nilai kalor yang tinggi dan dapat menyala dalam waktu lama. Dalam pembuatan briket ini digunakan bahan tambahan yaitu tempung kelapa (batok kelapa) dengan bahan perekat menggunakan tepung kanji atau tepung tapioka. Penambahan bahan perekat tujuan adalah untuk meningkatkan sifat fisik dari batok dan juga untuk meningkatkan nilai kalor. Cara pembuatannya adalah dengan cara pembakaran biomassa tanpa udara (pirolisis). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah biomassa tongkol jagung dan kelapa sebagai briket dan untuk mengetahui berapa lama nyala api yang dapat bertahan selama dalam masa pembakaran. Campuran utama dari bahan bakar briket adalah biomasa. Bahan bakar ini berbentuk padat, mudah dalam pengerjaan dan memelukan peralatan yang sederhana selain itu tidak memelukan biaya mahal dalam pembuatannya serta dapat dikembangkan secara masal. Arang yang dibuat dari limbah tempurung kelapa, tongkol jagung dan perekat dari kanji dapat gunakan untuk pembuatan briket. bahan baku untuk pembuatan briket ini sangat mudah untuk dijumpai dan sangat ramah lingkungan. Dari hasil penggujian didapatkan bahwa komposisi dalam pembuatan briket dapat mempengaruhi lama nyala briket begitupun dengan ukuran berat dan tinggi briket.
CITATION STYLE
Kapita, H., Idrus, S., & Fanumbi, F. (2021). PEMANFAATAN LIMBAH BIOMASSA KELAPA DAN TONGKOL JAGUNG UNTUK PEMBUATAN BRIKET. Jurnal Teknik SILITEK, 1(01), 9–16. https://doi.org/10.51135/jts.v1i01.2
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.