Dalam Bidang Akuntansi, kemampuan pemecahan masalah diimplementasikan dalam kemampuan untuk memilih dan mengembangkan solusi yang tepat menurut kaidah akuntansi untuk menyelesaikan masalah dan mampu melakukan riset dalam memberikan berbagai alternatif penyelesaian. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah mahasiswa adalah model pembelajaran yang diterapkan oleh pengajar. Salah satu teknik pembelajaran kolaboratif yang termasuk dalam kategori menyelesaikan masalah adalah Think-Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) yang dapat diartikan sebagai menyelesaikan masalah berpasangan secara lisan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana keberhasilan model pembelajaran TAPPS ini dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa jika dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model ekspositori. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuasi eksperimen, dengan subjek penelitian mahasiswa dalam perkuliahan Praktikum Akuntansi Dasar di Politeknik Pos Indonesia dengan metode analisis menggunakan uji independent sample t-test N-Gain. Dengan menggunakan bantuan SPSS V.23 didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan peningkatkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Dari pengujian tersebut juga didapatkan hasil bahwa model pembelajaran TAPPS lebih baik dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dalam perkuliahan Praktikum Akuntansi Dasar dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori.
CITATION STYLE
Mulyanti, K. (2020). Implementasi Model Pembelajaran Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah di Program Studi Akuntansi. Competitive, 14(2), 72–83. https://doi.org/10.36618/competitive.v14i2.621
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.