Kesehatan lingkungan perlu menjadi perhatian utama seperti polusi udara yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Saat ini, 90% orang beraktifitas pada ruangan tertutup. Banyaknya aktifitas seseorang dalam ruangan menjadikan kebersihan udara pada ruangan suatu hal yang penting karna berdampak langsung pada kesehatan manusia. Beberapa indikator penting antara lain kadar debu, kadar ethanol, gas CO, dan kelembaban udara. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap mulai dari perancangan sistem, implementasi sistem, hingga melakukan analisis kelayakan sistem. Perancangan sistem dilakukan dengan membuat desain air purifier yang lebih ergonomis yang terdiri atas karbon, hepa filter, UV serta exhaust berbasis IoT. Design air purifier dan sistem kontrol otomatis yang dibuat diperlukan sebuah analisis kelayakan untuk mengetahui seberapa efektif prototipe yang telah dibuat. Sistem monitoring berbasis IoT dibuat dengan menggunakan Arduino ESP32 dan DHT 22 dengan menggunakan aplikasi mobile sebagai sistem monitoring. Implementasi sistem dilakukan dengan mencari bahan yang dapat dimanfaatkan dalam perancangan sistem dan dapat melindungi pancaran radiasi sinar uv tidak membahayakan lingkungan sekitar. Hasil dari uji kelayakan dilakukan terhadap air purifier pada laboratorium dinas provinsi jawa timur dengan menggunakan indikator gas CO, kadar debu, dan kadar etahanol di dalam udara. Hasil dari pengujian tersebut diketahui bahwa hasil perancangan air purifier dapat melakukan penurunan kadar CO hingga >82% dalam jangka waktu 15 menit. Kadar debu di udara mengalami penurunan hingga 63,81% dalam jangka waktu 50 menit serta penurunan kadar ethanol dalam udara sebesar 93,52%.
CITATION STYLE
Amiroh, K., Widyantara, H., & Permata, O. A. (2022). Analisis Kelayakan Desain Air Purifier pada Ruangan Tertutup Berbasis Internet of Things. InComTech : Jurnal Telekomunikasi Dan Komputer, 12(1), 22. https://doi.org/10.22441/incomtech.v12i1.14071
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.