Mempelajari bahasa pada usia anak-anak memiliki keunggulan baik secara biologis maupun secara psikologis. Faktor usia mulai belajar bahasa (age of onset/AO) merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar bahasa. Disamping itu belajar bahasa pada masa anak-anak akan lebih berhasil karena secara psikologis anak-anak terbebas dari rasa malu dan rasa takut salah seperti yang dialami pembelajar bahasa dewasa. Demikian halnya dengan pengajaran Bahasa Inggris di tingkat SD yang dikembangkan sebagai salah satu pilihan kegiatan ekstrakurikuler. Keberhasilan suatu proses belajar tidak bisa dilepaskan dari faktor guru pengajar di kelas. Guru yang memiliki kompetensi yang memadai dan memenuhi kriteria yang diperlukan untuk menjadi pengajar Bahasa Inggris yang baik dan menarik, akan sangat membantu proses pembelajaran. Namun, kendala yang terkait dengan kapasitas guru maupun fasilitas sekolah dapat membuat siswa kurang termotivasi mempelajari bahasa Inggris. Berdasarkan pada analisa situasi diatas, kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (Abdimas) ini bertujuan untuk memberikan pendampingan pada guru Bahasa Inggris dalam meningkatkan kemampuan mengajar Bahasa Inggris. Dalam kegiatan ini guru-guru diberi pendampingan tentang bagaimana mengajarkan bahasa Inggris, Teknik mengajarkan serta materi pembelajaran yang menarik agar dapat memotivasi siswa mempelajari bahasa Inggris. Tim pendamping bertindak sebagai narasumber pada kegiatan ini.
CITATION STYLE
Yulia, Y., & Widyarini, T. L. (2018). Pendampingan Kegiatan Ekstrakurikuler Bahasa Inggris di SD Kanisius Sleman. Abdimas Dewantara, 1(1), 1. https://doi.org/10.30738/ad.v1i1.2081
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.