Metode ERASI (Gabungan Process Electro-Assisted Phytoremediation dan Aerasi) dengan Tanaman Akar Wangi (Vetiveira zizanioides L) untuk Remediasi Air Limbah Logam Fe dan Cu

  • Setianingrum I
  • Sintadani E
  • Viani V
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
58Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kegiatan industri, pertanian, dan pertambangan semakin meningkat sehingga pencemaran logam berat pada air menjadi persoalan penting secara global yang membutuhkan perhatian khusus. Salah satu sumber pencemar diperairan adalah logam berat karena memiliki sifat yang stabil dan sulit untuk didegradasi, sehingga perlu dilakukan tindakan remediasi. Salah satu metode remediasi yang dapat digunakan adalah gabungan proses EAPR (electro-assisted phytoremediation) dan aerasi dengan tanaman akar wangi (Vetiveira zizanioides L) sebagai akumulator polutan yang selanjutnya disebut dengan metode ERASI. Metode ini merupakan proses fitoremediasi, dengan bantuan listrik arus searah yang dialirkan melalui elektroda untuk membantu mobilitas polutan bermuatan dari sumber limbah yang dalam mendekat ke arah akar tanaman serta dengan injeksi udara melalui proses aerasi untuk meningkatkan konsentrasi oksigen di dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan tanaman akar wangi menyerap logam Fe dan Cu dalam jangka waktu lebih lama pada media limbah logam berat dengan parameter kualitatif dan kuantitatif yaitu pengamatan perubahan morfologi tanaman dan penurunan konsentrasi logam berat Fe dan Cu. Dalam penelitian ini dilakukan juga perbandingan tiga proses yaitu fitoremediasi, fitoremediasi-aerasi dan ERASI dengan lama waktu pengamatan selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan tanaman akar wangi yang lebih cepat menyerap logam berat Fe dan Cu adalah pada perlakuan ERASI yang ditandai dengan timbulnya gejala toksisitas tanaman yang lebih cepat seperti layu, kering hingga terbakar serta penurunan konsentrasi logam Fe dan Cu dalam air sebesar 85% dari konsentrasi semula dibandingkan dengan dengan proses aerasi (80%) dan fitoremediasi (26%). Hasil analisis konsentrasi klorofil tanaman pada proses ERASI menunjukkan tanaman mengalami tingkat stress lebih rendah dibandingkan dengan proses aerasi mengalami stress paling tinggi. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa metode ERASI merupakan proses yang paling efektif dalam menurunkan konsentrasi logam berat Fe dan Cu dari kedua metode lainnya. Kata

Cite

CITATION STYLE

APA

Setianingrum, I., Sintadani, E. D., Viani, V., Uuliyah, D., Faridani, M. F., & Putra, R. S. (2017). Metode ERASI (Gabungan Process Electro-Assisted Phytoremediation dan Aerasi) dengan Tanaman Akar Wangi (Vetiveira zizanioides L) untuk Remediasi Air Limbah Logam Fe dan Cu. Chimica et Natura Acta, 5(3), 112. https://doi.org/10.24198/cna.v5.n3.16058

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free