Proses penyeleksian penerima beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di SMA Negeri 2 Kupang masih dilakukan secara manual yaitu dengan membandingkan data antar siswa. Hal ini bisa menjadi penyebab munculnya tingkat kerumitan yang cukup tinggi dan memerlukan waktu yang relatif lebih lama untuk mendapatkan hasilnya. Oleh karena itu, pada penelitian ini dibangun sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan metode Fuzzy C-Means (FCM). Metode FCM digunakan untuk mengelompokan data calon penerima beasiswa yang memiliki kemiripan hampir sama ke dalam satu cluster. Kriteria yang digunakan dalam penyeleksian beasiswa PIP ada lima (5) yakni jumlah tanggungan, penghasilan orang tua, tagihan air, tagihan listrik dan nilai rapor terakhir. Data yang digunakan adalah data siswa kelas XI (sebelas) tahun 2019 di SMA Negeri 2 Kupang sebanyak 422 siswa. Hasil dari perhitungan FCM dengan maksimum iterasi sebesar 100 dan nilai eror sebesar 0.00001 mendapatkan 240 siswa masuk ke dalam cluster 1 yaitu layak menerima beasiswa dan sebanyak 182 siswa masuk ke dalam cluster 2 yaitu tidak layak menerima beasiswa. Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian blackbox yang dibagi menjadi 8 (delapan) skenario pengujian dan mendapatkan hasil valid untuk keseluruhannya. SPK penentuan penerima beasiswa PIP dengan metode FCM lebih efektif dan efisien karena dapat menghemat waktu dan beasiswa dapat diberikan tepat sasaran.
CITATION STYLE
Kadja, M. T. G., Rumlaklak, N. D., & Djahi, B. S. (2023). PENERAPAN METODE FUZZY C-MEANS DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP). Jurnal Komputer Dan Informatika, 11(1), 37–43. https://doi.org/10.35508/jicon.v11i1.9846
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.