Identifikasi Aksen Tuturan Representatif Bahasa Jawa Dialek Banten: Pendekatan Fonetik Akustik

  • Prihartono W
N/ACitations
Citations of this article
30Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

This study uses speech acoustic parameters representing the Javanese dialect of Banten using the acoustic phonetic theory developed by Nooteboom and friends. This research is a case study that uses a mixture of quantitative and qualitative methods. Data on spoken Javanese in Banten dialect is spoken by adult women living in the city of Serang, Banten Province. This study only analyzes data representing the Banten dialect Javanese that can be processed using praat applications. The duration is determined in milliseconds, the intensity is measured in units of dB, and the pitch motion is measured in units of Hz. How, speech representing in Javanese Banten dialect has an acoustic structure that is quite complex and has special characteristics. This is detected in the syllables /kən / and /ke/. In this syllable, the flow of notes is marked up, down, up, and down again with a longer duration than the other syllables.The results of this study can be made the basic material for reconstructing the Banten dialect Javanese specifically its acoustic structure in the future if the language has been approved extinct.After that it can be used as local content in learning at school. Abstrak Penelitian ini mengidentifikasi parameter akustik aksen tuturan representatif bahasa Jawa dialek Banten dengan menggunakan teori fonetik akustik yang dikembangkan oleh Nooteboom dan kawan-kawan. Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif. Data tuturan bahasa Jawa dialek Banten dituturkan oleh perempuan dewasa yang tinggal di kota Serang, Provinsi Banten. Penelitian ini menganalisis aksen tuturan representatif bahasa Jawa dialek Banten yang diolah menggunakan aplikasi praat. Durasi diukur dalam satuan milidetik, intensitas diukur dalam satuan dB, dan pitch movement -nya diukur dalam satuan Hz. Hasilnya, tuturan representatif dalam dalam bahasa Jawa Dialek Banten memiliki struktur akustik yang kompleks dan menjadi ciri khas tuturan bahasa Jawa Dialek Banten. Hal ini terdeteksi pada silabel / kən / dan / ke /. Pada silabel itu ditandai alir nada naik, turun, naik, dan turun kembali dengan durasi yang lebih panjang daripada silabel yang lain. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan dasar untuk merekonstruksi bahasa Jawa Dialek Banten khususnya struktur akustiknya jika di kemudian hari bahasa tersebut telah dianggap punah. Setelah itu dapat dijadikan muatan lokal dalam pembelajaran di sekolah.

Cite

CITATION STYLE

APA

Prihartono, W. (2020). Identifikasi Aksen Tuturan Representatif Bahasa Jawa Dialek Banten: Pendekatan Fonetik Akustik. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 9(2), 400. https://doi.org/10.26499/rnh.v9i2.2926

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free