Cukup banyak tokoh dan tulisan yang berupaya memperkenalkan, mendiskusikan, dan menunjukkan cara kerja pendekatan Interpretasi Teologis Kitab Suci atau yang lebih dikenal sebagai Theological Interpretation of Scripture (TIS), tetapi tidak banyak yang sebenarnya menbedah pemikiran-pemikiran teologis-filosofis di baliknya. Tulisan ini akan memperkenalkan natur, esensi, dan karakteristik khas pendekatan TIS melalui beberapa konviksi pembentuk yang melatarbelakanginya, yang dapat diibaratkan sebagai “DNA” bagi pendekatan TIS dan sekaligus membedakannya dari pendekatan-pendekatan tafsir lainnya. Pendekatan TIS agaknya paling baik dipahami sebagai pembacaan yang dilakukan di dalam dua konteks, yaitu konteks teologis dan ekklesial. Dalam konteks teologis, pendekatan TIS percaya bahwa Kitab Suci sebagai tulisan yang bersifat sakral, Kitab Suci adalah medium komunikasi Ilahi kepada umat di sepanjang sejarah bahkan hingga hari ini, Kitab Suci memiliki kesatuan dalam seluruh bagiannya dengan Yesus Kristus sebagai pusat dan pengikat, dan Kitab Suci paling baik dibaca dengan kesadaran akan lensa teologis pembacanya. Dalam konteks ekklesial, pendekatan TIS menekankan keimaman rajani seluruh anggota tubuh Kristus sebagai pembaca teks, keniscayaan komunitas di dalam pembacaan, dan fungsi normatif teks yang bertujuan menghasilkan transformasi dalam kehidupan umat. Theological Interpretation of the Scripture and Theological Presuppositions Behind It. There are plenty of figures and writings that attempt to introduce, discuss, and show the workings of Theological Interpretation of Scripture (TIS) as an approach in reading the Holy Scripture; however, not many that actually dissect the theological-philosophical thoughts laid behind it. This paper will discuss the nature, essence, and characteristics of the TIS approach through some of the forming convictions behind it, which can be said as "DNA" for the TIS approach and at the same time, differentiates it from other interpretive approaches. The TIS approach seems best understood as a reading that happened in two contexts, namely theological and ecclesial contexts. In a theological context, the TIS approach believes that the Scripture is a sacred writing, the Scripture is a medium of divine communication to people throughout history even today, the Scripture has a unity in all its parts with Jesus Christ as the center and binding, and the Scripture is best read with an awareness of theological lenses of the reader. In an ecclesial context, the TIS approach emphasizes the royal priesthood of all members of the body of Christ as readers of the text, the necessity of the community of believers in reading, and the normative function of the text aimed at producing transformation in the lives of the people of God.
CITATION STYLE
Margaret, C. (2019). Pendekatan Interpretasi Teologis Kitab Suci dan Prasuposisi-Prasuposisi Teologis di Baliknya. Veritas: Jurnal Teologi Dan Pelayanan, 18(2), 141–160. https://doi.org/10.36421/veritas.v18i2.330
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.