Hasil referendum Brexit, terkait tetap bergabung atau berpisahnya Inggris dari Uni Eropa, telah menimbulkan turbulensi politik maupun ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana komunikasi yang dilakukan dalam proses negosiasi antar aktor politik dalam menyelesaikan masalh Brexit. Hasil dari referendum Brexit diumumkan 51,9% suara menginginkan Britania Raya untuk keluar dari Uni Eropa dan 48,1% mendukung Britania Raya untuk tetap tergabung dalam Uni Eropa. Konsekuensi dai komunikasi negosiasi politik yang terjadi yaitu Inggris akan kehilangan semua hak suara dan pengaruhnya Uni Eropa selama waktu itu, tetapi hak lainnya akan tetap sama, termasuk hak warga negara Eropa untuk tinggal dan bekerja di Inggris, pengawasan pengadilan Uni Eropa, dan pembayaran anggaran. Hubungan di masa yang akan datang masih harus dinegosiasikan secara penuh, tetapi Inggris dan UE bertujuan untuk menetapkan “kawasan perdagangan bebas" sebagai hubungan masa depan yang akan datang.
CITATION STYLE
Kaukab, M. E., & Wiji Yuwono. (2020). KOMUNIKASI DALAM NEGOSIASI POLITIK BREXIT. NIVEDANA : Jurnal Komunikasi Dan Bahasa, 1(2), 106–120. https://doi.org/10.53565/nivedana.v1i2.200
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.