Latar Belakang: Mahasiswa kedokteran memiliki tingkat stres yang tinggi. Rendahnya intensitas aktivitas fisik menjadi salah satu pemicunya. Maha-siswa mendengarkan perkuliahan dari pagi sampai sore dalam posisi yang sama yaitu duduk. Sehingga mahasiswa memiliki intensitas aktivitas fisik sedentary. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan intensitas aktivitas fisik dengan tingkat stres pada mahasiswa program studi pendidikan dokter FK UM SurabayaMetode: Penelitian dilakukan dengan metode analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Sampel sebesar 75 sampel. Pengambilan sampel secara simple random sampling. Pengukuran intensitas aktivitas fisik menggunakan kuisoner International Physical Activity Queistionnaire (IPAQ). Pada tingkat stres pengukuran menggunakan kuisioner Depression Anxiety Stress Scale 21 (DASS-21). Analisis data mengguanakan analisis SpearmanHasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan intensitas aktivitas fisik dengan tingkat stres dengan nilai signifikansi sebsar 0,000. Yang mana tingkat signifikansi <0,05 memiliki korelasi cukup. Nilai korelasi didapatkan sebesar -0,517. Hal ini menunjukkan adanya korelasi negatif yang kuat dimana intensitas fisik memiliki hubungan terbalik dengan tingkat stres.Kesimpulan: Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan berlawanan yang siginifikan antara intensitas aktivitas fisik dengan tingkat stress. Semakin tinggi tingkat intensitas aktivitas fisik, maka semakin rendah tingkat stress yang dialami mahasiswa kedokteran.
CITATION STYLE
Aryantara, A. R., Levani, Y., Prahasanti, K., & Yuliyanasari, N. (2023). Hubungan Intensitas Aktivitas Fisik Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FK UM Surabaya. Medica Arteriana (Med-Art), 5(2), 37. https://doi.org/10.26714/medart.5.2.2023.37-43
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.