Sudah bukan rahasia lagi dan seolah-olah sudah menajadi asumsi umum bahwa hasil pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah dari sekolah dasar sampai sekolah dasar kurang memuaskan.” Masalah yang dimaksud adalah dilihat dari hasil ujian sebagai salah satu barometer keberhasilan pengajaran bahasa Indonesia. Kenyataan tersebut juga pernah penulis jumpai dalam beberapa kali pengalaman mengoreksi hasi ujian cerita rakyat bahasa Indonesia pada siswa. Dari hasil karangan para siswa tersebut banyak sekali penulis jumpai kelemahan-kelemahan siswa dalam penguasaan unsur-unsur pembentuk karangan itu sendiri. Terlepas dari faktor-faktor lain dari kenyataan tersebut, kita dapat berasumsi bahwa pembelajaran bahasa Indonesia khususnya cerita rakyat masih perlu mendapatkan perhatian lebih serius dari para guru bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa SDN 15 Pulau Kumbang. Data yang diperoleh berupa hasil tes tanya jawab, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (70,73%), siklus II (80,50%), siklus III (90,24%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah merode pembelajaran imajinatif dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa SDN 15 Pulau Kumbang, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran cerita rakyat bahasa Indonesia.
CITATION STYLE
Zainal Arifin. (2023). Metode Pembelajaran Imajinatif dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Cerita Rakyat Bahasa Indonesia. Jurnal Pendidikan, Bahasa Dan Budaya, 1(3), 49–62. https://doi.org/10.55606/jpbb.v1i3.1008
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.