Penilaian Lahan untuk Budidaya Tanaman Kurma (Phoenix dactylifera L.) di Lembah Barbatee, Aceh Besar

  • Aziz M
  • Zainabun Z
  • Karim A
N/ACitations
Citations of this article
8Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstrak. Provinsi Aceh tepatnya di Lembah Barbatee, Kabupaten Aceh Besar, Kecamatan Mesjid Raya, Indrapuri dan Montasik potensi perkebunan tanaman kurma mulai dikembangkan. Hasil observasi di lapangan menujukan bahwa belum adanya kajian ilmiah mengenai penilaian lahan pada kawasan pengembangan perkebunan tersebut, sehingga belum dapat disimpulkan bahwa komiditas kurma tersebut sesuai untuk di kembangkan secara baik. Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi yang optimal serta keberelanjutan, maka setiap aspek budidaya perlu dilakukan kajian terhadap lahan melalui karakteristik lahan seperti aspek morfologi, kimia dan fisika tanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik survai deskriptif yang didasarkan pada hasil observasi lapangan dengan metode pencocokan (matching) antara karakteristik lahan dan syarat tumbuh tanaman kurma. Pengamatan data morfologi lahan dan pengambilan contoh tanah dilakukan secara acak/random (random sampling) pada masing-masing satuan peta lahan (SPL). Hasil penilaian lahan pontensial berdasarkan indeks lahan menunjukan status lahan tidak sesuai marginal (N1) untuk pengembangan kurma dan masih dapat dilakukan perbaikan adalah seluas 8365,8 ha (41,49%). Status lahan yang tidak dapat di lakukan perbaikan dengan status lahan tidak sesuai (N2) adalah seluas 11795,31 ha (58,80%). Sedangkan untuk hasil perbandingan antara penilaian indeks lahan dan faktor pembatas yang dapat dikembangkan kurma dengan stasus sesuai marginal (S3) adalah seluas 9572,56 ha (47,48%), dan dengan stastus tidak sesuai (N) adalah seluas 10588,60  ha (52,51%), dari total luas kesesuain lahan tersebut diketahui seluas 20.161,16 ha.Land Assesment of Date Palm (Phoenix dactylifera L) in Lembah Barbatee’s Date Garden, Aceh Besar DistricAbstract. The potential for date plantation has started to develop in Barbatee Valley, Aceh. Literature review showed that there is no study regarding the land assessment of the concerned area. Hence, it could not be concluded that date could be cultivated properly on the land itself. To achieve optimum production, growth, and continuity, each cultivation aspect of the land must be tested through its land characteristics such as soil morphology, chemistry and physics.  Methods used in this research is descriptive surveying techniques based on the results of field observation by utilizing Matching method between the characteristics of the land and the cultivation requirements of date. Morphologic data analysis and sampling is conducted randomly on each Land Unit (Satuan Peta Lahan). The test result, in accordance to the land index, shows that 8365,8 ha (41,49%) of the total area status is marginally not suitable (N1) for date cultivation with possible reparation. A total area of  11795,31 ha (58,80%) is considered not suitable (N2) without possible reparation. On the other hand, the ratio between the scoring index and the limiting index of the land, where date could be cultivated, shows that 9572,56 ha (47,48%) of the total land area are marginally suitable (S3) whereas 10588,60  ha (52,51%) of the total land area are not suitable, with the total land area of 20.161,16 ha.

Cite

CITATION STYLE

APA

Aziz, M., Zainabun, Z., & Karim, A. (2020). Penilaian Lahan untuk Budidaya Tanaman Kurma (Phoenix dactylifera L.) di Lembah Barbatee, Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 4(4), 610–617. https://doi.org/10.17969/jimfp.v4i4.12718

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free