Sistem Zonasi adalah sistem penerimaan peserta didik baru yang memerlukan pertimbangan sekolah dalam menerima calon siswa baru, yang wajib memperhatikan jarak antara sekolah dengan tempat tinggal atau domisili calon siswa. Prosedur penerimaan peserta didik baru ini dijalankan dengan sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Derah , wajib menerima calon peserta didik yang berdomisili pada radius zona terdekat dari sekolah dengan kuota paling sedikit 90%. Calon siswa dan orang tua kebingungan untuk memilih sekolah mana yang ingin dituju karena tidak tahu bagaimana cara mengetahui apakah rumah mereka berada radius zona terdekat dengan sekolah. Untuk menangani masalah ini, maka Sistem Pendukung Keputusan dapat menjadi alternatif yang tepat dalam pengambilan keputusan. Salah satunya dalam menentukan tujuan sekolah berdasarkan kriteria yang ada pada sistem zonasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode AHP (Analytic Hierarchy Process) dan TOPSIS (Technique For Others Referencean by Similarity to Ideal Solution) dengan harapan penilaian dapat dilakukan secara selektif dan mendapatkan hasil yang akurat.
CITATION STYLE
Susianto, Y. S. (2020). Pembaruan Teknologi Informasi Pendidikan Menggunakan Sistem Pendukung Keputusan Pada Sistem Zonasi Tingkat SMP di Kotim Berbasis Web. Jurnal Ilmiah Betrik, 11(2), 67–73. https://doi.org/10.36050/betrik.v11i2.174
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.