Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk/wujud dan puncak performativitas Upacara Suro di Kabupaten Magelang. Digunakan kajian performance untuk mengetahui bentuk/wujud dan puncak performativitas Upacara Suro atau Suran. Berdasarkan penelitian, dapat dikemukakan beberapa hal, yaitu Upacara Suran dalam konteks “is” dan “as” performance.Keduanya dipandang secara dramaturgis.Dalam konteks is performance, Upacara Suran merupakan sebuah aktivitas yang memiliki struktur maupun tekstur. Sementara itu, dalam konteks as performance, Upacara Suran dipahami sebagai proses yang terus berjalan dan berubah serta terjadi karena interaksi dari berbagai pihak yang berada dalam tatanan masyarakat secara keseluruhan dan dapat dianggap sebagai usaha pemertahanan dan pelestarian budaya yang melibatkan berbagai unsur untuk mendapatkan legitimasi dari masyarakat yang terlibat dalam praktik upacara.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa puncak performativitas Upacara Suran merupakan klimaks sebuah social drama, klimaksnya terjadi saat perebutan gunungan. Oleh karena itu, Upacara Suran merupakan sebuah bentuk performance yang memiliki fungsi untuk menjalin solidaritas.
CITATION STYLE
Setyawati, N., Zaidah, N., & Fatimah, S. (2019). DRAMATURGI UPACARA SURO DI KABUPATEN MAGELANG DALAM PERSPEKTIF PERFORMANCE STUDIES. JISABDA: Jurnal Ilmiah Sastra Dan Bahasa Daerah, Serta Pengajarannya, 1(2), 95. https://doi.org/10.26877/jisabda.v1i2.4747
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.