Hubungan Kualitas Tidur terhadap Status Gizi dan Tingkat Stres pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2019 Pada Tahun 2021

Abstract

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Kualitas tidur buruk banyak ditemukan pada usia dewasa muda, khususnya pada mahasiswa kedokteran akibat tuntutan akademik yang tinggi. Kualitas tidur yang buruk dapat mengganggu kesehatan fisik maupun psikologis, seperti status gizi dan tingkat stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur terhadap status gizi dan tingkat stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2019. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Kualitas tidur responden diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), tingkat stres diukur dengan menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale-10 (PSS-10). Status gizi diukur dengan menggunakan rumus Indeks Massa tubuh (IMT) dan dinilai menurut interpretasi IMT KEMENKES RI tahun 2014. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner menggunakan google form dan pengukuran berat badan dan tinggi badan menggunakan timbangan digital dan microtoise secara langsung untuk menilai status gizi. Terdapat total 111 responden yang berpartisipasi dalam studi ini. Hasil penelitian didapatkan responden yang memiliki kualitas tidur baik sebanyak 17 orang (15,3%) dan 94 orang (84,7%) memiliki kualitas tidur buruk. Untuk tingkat stres ringan sebanyak 9 responden (8,1%), sedangkan stres sedang-berat sebanyak 102 responden (91,9%). Sebanyak 6 responden (5,4%) dengan status gizi kurang, 61 responden (54,9%) dengan status gizi normal dan status gizi lebih sebanyak 44 responden (39,6%). Berdasarkan hasil analisis tidak ditemukan hubungan yang bermakna secara statistik antara kualitas tidur dengan tingkat stres (p=0,629) dan terhadap status gizi (p=0,802).