KEKRISTENAN DAN NASIONALISME DI INDONESIA

  • Aritonang A
N/ACitations
Citations of this article
82Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

“Kekristenan dan Nasionalisme di Indonesia” membahas mengenai sejarah kekristenan di Indonesia yang diasumsikan sebagai agama yang pro terhadap penjajah dari Barat namun asumsi itu tidak benar sebagai bukti ada banyak tokoh Kristen yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan didasarkan semangat nasionalisme. Kemudian pasca-kolonial Belanda kekristenan ingin menampilkan wajah baru yang sungguh-sungguh keindonesiaan dengan lahirnya organisasi DGI/PGI. Namun seiring waktu ketika berakhirnya era orde baru dan memasuki era reformasi, kekristenan dan masyarakat lainnya di Indonesia menghadapi arus gelombang yang mengatas-namakan agama yang pergerakannya cukup masif dibandingkan di era orde lama diantaranya: kelompok Islam fundamentalis yang ingin menjadikan NKRI bersyariat Islam, adanya gerakan politik transnasional HTI yang ingin menghidupkan kembali kejayaan Islam pada abad ke-6 dan faham Wahabisme yang sarat dengan kekerasan. Persoalan lainnya ialah adanya kemiskinan yang terstruktur akibat dari krisis moneter yang melanda di Indonesia tahun 1997. Melalui masalah ini, setiap agama-agama di Indonesia harus melakukan konvergensi atas dasar keprihatinan yang sama. Abstract: Christianity and Nationalism in Indonesia” discuss the history of Christianity in Indonesia, which is assumed to be a religion that is pro to Western colonialism. Still, this assumption is incorrect as evidence that many Christian figures fought for Indonesian independence based on the spirit of nationalism. Then post-colonial of Dutch, Christianity wanted to be presented a truly Indonesian face with the birth of the DGI / PGI organization. But over time when the end of the new order and entering the era of reform, Christianity and the other societies in Indonesia faced challenges in the name of religion whose movements were quite massive compared to the old order including fundamentalist Islamic groups who wanted to make the Republic of Syariat Muslim Indonesia, a transnational HTI political movement that wanted to revive the glory of Islam in the 6th century and the ideology of Wahhabism which is loaded with violence. Another problem is the existence of structured poverty due to the monetary crisis that hit Indonesia in 1997. Through this problem, every religion in Indonesia must converge on the basis of the same concerns.

Cite

CITATION STYLE

APA

Aritonang, A. (2019). KEKRISTENAN DAN NASIONALISME DI INDONESIA. Jurnal Amanat Agung, 15(1), 111–141. https://doi.org/10.47754/jaa.v15i1.344

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free