Latar belakang : Gangguan tidur bisa terjadi pada 25% anak normal. Tetapi pada anak anak palsi serebral (CP) yang sering mengalami keterlambatan pada berbagai aspek perkembangan, kejadian gangguan tidur lebih sering terjadi. Gangguan tidur memerlukan pemeriksaan polisomnogram yang tidak selalu dapat dilakukan di setiap pusat kesehatan karena keterbatasan sarana. Sebagai alternatif dapat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner Child's Sleep Habits Questionare (CSHQ) yang dikembangkan oleh Owen dari Amerika Serikat. Tujuan penelitian adalah mengetahui adanya gangguan tidur serta jenis gangguan tidur pada masing masing tipe palsi serebral. Metode : Penelitian deskriptif dilakukan di YPAC cabang Semarang bulan Maret sampai Juli 2006 pada anak palsi serebral usia 4–12 tahun. Digunakan kuesioner CSHQ dengan cut off point > 41 sebagai tanda bahwa terdapat gangguan tidur. Kuesioner diisi oleh orang tua atau pengasuh pasien. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil : Lima puluh anak masuk dalam kriteria inklusi, didapatkan 96% dengan gangguan tidur. Pada 41 anak palsi serebral tipe spastik didapatkan gangguan tidur dominan berupa sleep onset delay (65%), satu anak tipe diskinetik didapatkan bedtime resistance, dua anak palsi serebral tipe ataksik dengan sleep anxiety dan enam anak palsi serebral tipe campuran dengan parasomnias (83%). Simpulan : Sebagian besar (96%) anak palsi serebral menderita gangguan tidur. Berbagai tipe palsi serebral mempunyai gangguan tidur dominan yang berbeda. Kata kunci: gangguan tidur, palsi serebral, CSHQ
CITATION STYLE
Selina, H., Priambodo, W., & Sakundarno, M. (2013). Gangguna Tidur Pada Anak Palsi Serebral. Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine, 1(2). https://doi.org/10.36408/mhjcm.v1i2.54
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.