Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dan lebih sering terjadi di negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek pemberian ekstrak daun kelor pada ibu hamil anemia terhadap berat badan lahir bayi. Desain penelitian ini Randomized Double Blind, Pretest- Postest Controlled. Penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 72 ibu hamil dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok intervensi menerima 1 kapsul ekstrak daun kelor 800 mg/hari dan besi+folat 60 mg/hari, sedangkan kontrol menerima besi+folat 60 mg/hari diberikan selama 90 hari. Data yang dikumpulkan meliputi pola konsumsi dan berat badan lahir bayi. T-test digunakan untuk melihat perbedaan peningkatan asupan dan berat badan lahir bayi pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil penelitian menunjukan asupan energi, vitamin A, tiamin, riboflavin, zink dan serat meningkat pada ke dua kelompok dengan peningkatan lebih besar dan bermakna pada kelompok intervensi (p<0,05), namun peningkatannya tidak bermakna (p>0,05). Asupan protein, kalsium, vitamin C, piridoksin dan besi juga meningkat pada ke dua kelompok dengan peningkatan lebih besar dan bermakna pada kelompok kontrol (p<0,05), namun peningkatannya tidak bermakna (p>0,05). Perbedaan berat badan lahir kedua kelompok perlakuan (3,06±0,36 kg vs 3,01±0,46 kg) akan tetapi perbedaannya tidak bermakna (p<0,05). Disimpulkan bahwa rerata berat lahir bayi lebih tinggi pada kelompok ibu hamil yang menerima ekstrak daun kelor. Pemberian ekstrak daun kelor meningkatkan beberapa asupan zat gizi.
CITATION STYLE
Supyati. (2021). EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR PADA IBU HAMIL ANEMIA TERHADAP BERAT BADAN LAHIR BAYI. Jurnal Penelitian Kebidanan, 2(1), 1–11. https://doi.org/10.52999/jpkebidanan.v2i1.110
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.