Perubahan kondisi hidrologis DAS (Daerah Aliran Sungai) Bedadung, Kabupaten Jember menyebabkan terjadi bencana kekeringan dan banjir bandang sepanjang tahun. Bencana tersebut terjadi karena di wilayah hulu terjadi perubahan tata guna lahan dan penerapan pertanian intensif. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk pemberdayaan masyarakat di wilayah hulu dalam rangka konservasi sumber daya alam sebagai bentuk antisipasi bencana. Lokasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat terletak di Desa Sucopangepok, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Metode pelaksanaan terbagi menjadi beberapa kegiatan yaitu (i) pendekatan teknik, dan (ii) pendekatan sosial. Metode pengambilan data dilakukan secara RRA (Rapid Rural Appraisal) dan dianalisis secara LFA (Logical Framework Analysis). Hasil pengabdian ini masyarakat dengan pendekatan teknis didampingi untuk menanam pohon konservasi. Kemudian hasil pendekatan sosial dilakukan FGD (Focus Group Discussion) yang secara bersama mengidentifikasi faktor-faktor terjadinya bencana alam. Kegiatan ini dapat menjadi stimulus dalam meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam melestarikan sumber daya alam. Kemudian hasil LFA analisis diperoleh fokus isu dan akar masalah dalam mengidentifikasi terjadinya bencana. Dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat di wilayah hulu DAS Bedadung dapat menjadi upaya mitigasi dalam mengendalikan kerusakan alam dan bencana yang terjadi sepanjang tahun.
CITATION STYLE
Andriyani, I., Wahyuningsih, S., Hoesain, M., & Alfarisy, F. K. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Hulu Melalui Konservasi Sumber Daya Alam sebagai Antisipasi Bencana Kekeringan dan Banjir Sepanjang Tahun di Kabupaten Jember. Jurnal Abdidas, 2(3), 538–544. https://doi.org/10.31004/abdidas.v2i3.314
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.