Peristiwa campur kode dan alih kode dapat diamati pada penggunaan bahasa baik lisan maupun tulisan, khususnya tulisan tangan atau impresionisme siswa SMP Negeri 16 Jakarta harus tepat. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini sebagai prosedur penelitian dengan hasil sajian data deskriptif, berupa campur kode dan alih kode yang terjadi pada tuturan siswa kelas VII SMP Negeri 16 Jakarta dan implikasinya pada pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMP. Hasil penelitian menunjukan bahwa Wujud campur kode bahasa Indonesia-bahasa Inggris lebih dominan dibandingkan yang lain. Hal ini dikarenakan karena bahasa Indonesia – bahasa Inggris lebih sering digunakan dan mudah dipahami dibandingkan dengan bahasa Korea. Serta Siswa lebih sering melakukan percakapan dengan mencampur Bahasa Indonesia-Bahasa Inggris daripada mengalihkan percakapan dari Bahasa Indonesia ke bahasa yang lain. Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan pada Tulisan karangan kesan dan pesan siswa kelas VII SMP Negeri 16 Jakarta. Dapat disimpulkan sebagai berikut. 1.Wujud campur kode bahasa Indonsia - bahasa asing dengan 35 tulisan menggunakan bahasa Inggris, 6 menggunakan bahasa Korea, 4 menggunakan bahasa Jepang. 2. Wujud campur kode bahasa Indonsia-bahasa daerah dengan tulisan menggunakan 4 bahasa Jawa, 1 menggunakan bahasa Melayu. 3. Wujud alih kode bahasa Indonesia-bahasa inggris pada tulisan karangan kesan dan pesan siswa SMP Negeri 16 Jakarta, terdapat 10 wujud alih kode dalam bahasa Indonesia-bahasa Inggris.
CITATION STYLE
Febyola, C. (2024). Analisis Campur dan Alih Kode dalam Tulisan Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Jakarta. JBSI: Jurnal Bahasa Dan Sastra Indonesia, 3(02), 182–187. https://doi.org/10.47709/jbsi.v3i02.3312
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.