Seiring bertambahnya usia, penuaan tidak dapat dihindari dan setiap individu akan mengalami perubahan baik pada fisik maupun mentalnya. Dari data World Health Orgalenization (WHO) pravalensi global gangguan depresi pada lansia didapatkan sebanyak 61,6%. Depresi merupakan masalah mental yang paling banyak ditemui pada lansia akibat proses penuaan. Dari sebagian kejadian depresi pada lansia salah satunya disebabkan oleh inkontinensia urine. Inkontinensia adalah pengeluaran urine tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi yang cukup, sehingga berakibat timbulnya masalah gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat depresi dengan kejadian inkontinensia urine pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan proposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 46 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah spearman rho. Hasil penelitian didapatkan lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru sebagian besar mengalami tingkat depresi ringan sebanyak 17 orang (37,0%) dan yang mengalami inkontinensia urine sebanyak 25 orang (54,3%). Hasil uji statistik spearman rho menunjukkan p hitung (0,004) < α(0,05) dan nilai correlations coefficient 0.417. Dapat disimpulkan ada hubungan tingkat depresi dengan kejadian inkontinensia urine pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru.As people age, aging cannot be avoided and every individual will undergo changes both physically and mentally. From the World Health Organization (WHO) data, the global prevalence of depressive disorders in the elderly is 61.6%. Depression is the most common mental problem in the elderly due to the aging process. One of the causes of depression in the elderly is urinary incontinence. Incontinence is the involuntary discharge of urine in sufficient quantity and frequency, resulting in health problems. This study aims to determine the relationship between the level of depression and the incidence of urinary incontinence in the elderly at the Tresna Werdha Budi Sejahtera Social Institution Banjarbaru. The method in this study uses a correlation analytic design with aapproach cross sectional. The sampling technique used proposive sampling with a total sample of 46 people. The research instrument used was a questionnaire. The statistical test used is Spearman Rho. The results showed that the elderly who lived in Tresna Werdha Budi Sejahtera Social Institution Banjarbaru mostly experienced mild depression as many as 17 people (37.0%) and who experienced urinary incontinence as many as 25 people (54.3%). The results of thestatistic test spearman rho show p count (0.004) < (0.05) and the correlation coefficient is 0.417. It can be concluded that there is a relationship between the level of depression and the incidence of urinary incontinence in the elderly at the Tresna Werdha Budi Sejahtera Social Institution Banjarbaru.
CITATION STYLE
Agustina, A., Yuniarti, Y., & Okhtiarini, D. (2021). HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KEJADIAN INKONTINENSIA URINE PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA BANJARBARU. Jurnal Terapung : Ilmu - Ilmu Sosial, 3(2), 1. https://doi.org/10.31602/jt.v3i2.6010
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.