Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan ketidak adilan gender femenisme dalam Novel Dewi Letari Aroma Karsa dimana Laki-laki dianggap sebagai pihak yang mampu berpikir logis, abstrak, dan analitis. Sedangkan perempuan adalah makhluk yang emosional, penyayang dan pemelihara. Konsep semacam ini berdampak pada kehidupan pribadi dan publik perempuan. Metode yang digunakan untuk menganalisa wacana kritis (Critical Discourse Analysis) pendekatan model Sara Mills menjelaskan posisi subjek-objek, serta bagaimana pembaca ditempatkan dalam teks dengan pengamatan Novel Aroma Karsa dengan pengumpulan data isi teks dialog dalam novel. Hasil penelitian Subjek penceritaan dalam novel Aroma Karsa adalah pengarang (perempuan). Objek penceritaan dalam novel Aroma Karsa adalah Raras Prayagung, Jati Wesi, dan Tanaya Suma. (2) Novel Aroma Karsa menempatkan khalayak sebagai perempuan karena pengarang adalah seorang perempuan. Teks ini ditujukan pada pembaca perempuan. Pembaca menempatkan dirinya pada posisi perempuan.
CITATION STYLE
Mijianti, Y., Saragih, D. K., & Sumarlam, S. (2022). FEMENISME WACANA SARA MILLS PADA NOVEL DEWI LESTARI AROMA KARSA. Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 11(1), 44. https://doi.org/10.31000/lgrm.v11i1.5785
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.