AbstractDi Indonesia anak dengan gangguan Cerebral Palsy (CP) digolongkan ke dalam kelompok Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan prevalensi kejadian rendah. Dari prevalensi kejadian yang rendah bukan berarti tanpa masalah bagi orang tua dalam mengurus anak CP. Dukungan terhadap anak berkebutuhan khusus dibuktikan dengan ditetapkan Yogyakarta sebagai Kota Layak Anak (KLA) pada Tahun 2016. Tetapi, pada kenyataannya pada studi pendahuluan yang dilakukan didapat masih jarangnya program latihan yang dilakukan kembali di rumah yang mendukung tercapainya program latihan bagi anak berkebutuhan khusus, sehingga perlu adanya pemberian edukasi berupa modul yang bisa membantu orang tua dalam melatih anak mereka yang menderita Cerebral Palsy (CP). Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan one group pre and post test design. Penelitian dilakukan pada 40 orang tua yang mendampingi anak dengan gangguan CP saat terapi di Rehabilitasi Medik RSA UGM, RSUD Yogyakarta dan komunitas Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP). Analisa bivariabel menggunakan Paired T-Test untuk mengetahui bagaimana perbedaan pengaruh saat sebelum diberikan modul dan setelah diberikan modul edukasi. Analisa bivariabel menunjukan adanya pengaruh pemberian modul edukasi untuk peningkatan pengetahuan dengan selisih mean 1,6 (p <0,001). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan orang tua dari pemberian edukasi dalam melatih anak cerebral palsy di rumah.
CITATION STYLE
Awanis, A., & Astriyana, S. (2019). Modul Edukasi Untuk Peningkatan Pengetahuan Orang Tua dalam Melatih Anak Cerebral Palsy di Yogyakarta. Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy), 7(1, Oktober), 13–18. https://doi.org/10.37013/jf.v7i1.45
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.