Penelitian ini bertujuan menyelidiki kehidupan orang Kristen dalam berelasi dan berinteraksi yang telah mengalami distorsi. Distorsi tersebut telah membuat manusia tidak melihat kehadiran sesamanya, sama penting dan sama berharganya dengan kehadiran dirinya. Hal tersebut dapat dilihat dalam hubungan lintas agama di ruang publik yang dibarengi dengan kekerasan, tindakan intoleransi, ujaran kebencian yang juga turut memicu aksi radikalisme sampai terorisme. Dan dalam hubungan antara orang Kristen pun turut hadir tindakan kekerasan antara warga gereja, perebutan jemaat, perebutan kekuasaan sampai pada terjadinya perpecahan dalam gereja dan sinode. Pemicunya pun bervariasi, dimulai dari faktor ekonomi, politik, perbedaan kenyakinan, dan bahkan minimnya pemahaman turut menjadi pemicu. Bertolak dari semua pemicu diatas, fokus dari penelitian adalah menekankan dosa sebagai penyebab pertama. Dosa telah menciptakan keterpisahan manusia dengan Allah sebagai Pencipta. Kondisi tersebut turut berperan menciptakan keretakan dalam berelasi dan berinteraksi dengan sesama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan, dengan mengumpulkan data-data yang relevan berdasarkan topik yang dikaji. Hasil penelitian ini adalah melalui pengorbanan Kristus yang berdasar pada kasih Agape, dapat memberi akses bagi rekonsiliasi diri dengan Allah. Dan melalui rekonsiliasi dengan Allah, rekonsiliasi hubungan dalam berelasi dan berinteraksi dengan sesama pun turut tercipta.
CITATION STYLE
Aulu, R. N. E., & Selan, S. (2023). Pengorbanan Sejati sebagai Jalan Rekonsiliasi dalam Berelasi dan Berinteraksi: Suatu Perspektif Teologis-Biblis. Jurnal Teologi Injili, 3(1), 50–65. https://doi.org/10.55626/jti.v3i1.52
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.