Monologue drama performances in Javanese seem rarely found. The monologue drama Song of Sri Bedhaya created by Trisno Santoso applies feminism as his approach. The purpose of this research is to describe and explain the form of ruler's hegemony towards women in the performance of the Song of Sri Bedaya by Trisno Santoso. The research method used in this research is descriptive qualitative with literature study and is not tied to the place of research. The results of the discussion in this study found 4 forms of authority hegemony towards women in the Song of Sri Bedhaya by Trisno Santoso, among others tend to say rude to subordinates, give threats to abdi, orders to meet personal affairs and play with women.Pertunjukan drama monolog dengan bahasa Jawa sepertinya jarang ditemukan. Drama monolog Kidung Sri Bedhaya yang diciptakan oleh Trisno Santoso menerapkan feminisme sebagai pendekatannya. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk hegemoni penguasa terhadap wanita dalam pertunjukan Kidung Sri Bedaya karya Trisno Santoso. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan studi pustaka dan tidak terikat dengan tempat penelitian. Hasil pembahasan dalam penelitian ini ditemukan 4 bentuk hegemoni penguasa terhadap wanita dalam pertunjukan Kidung Sri Bedhaya karya Trisno Santoso, antara lain cenderung berkata kasar terhadap bawahan, memberikan ancaman kepada abdi, perintah untuk memenuhi urusan pribadi dan mempermainkan wanita.
CITATION STYLE
Hartikaningsih, N., Andayani, N., & Wibowo, P. A. W. (2019). HEGEMONI PENGUASA TERHADAP WANITA DALAM PERTUNJUKAN KIDUNG SRI BEDHAYA. Widyaparwa, 47(2), 162–172. https://doi.org/10.26499/wdprw.v47i2.196
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.