Melahirkan merupakan peralihan dari masa kehamilan menjadi orang tua. Dalam sehari atau kurang dari sehari, masa kehamilan sembilan bulan berlalu dan masa menjadi orang tua dimulai. Berbagai budaya di dunia menganggap kelahiran adalah peristiwa kehidupan yang setara maknanya dengan kematian. Kelahiran dirayakan hampir disetiap tempat sebagai peristiwa yang menggembirakan dan dikelilingi dengan berbagai ritual yang berhubungan dengan harapan, janji, dan kehidupan baru (Simkin, 2007). Setiap hari rata – rata lahir 10.000 lebih bayi di Indonesia pada tahun 2010, jumlah inilah yang bisa menjadi bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia per tahunnya semakin meningkat (Andira, 2011). Pada setiap tahap persalinan, ibu akan mengalami perubahan psikologi dan perilaku yang cukup spesifik sebagai respons dari apa yang ia rasakan dari proses persalinannya. Pada fase laten, kadang pasien belum cukup yakin bahwa ia akan benar – benar melahirkan meskipun tanda persalinan sudah cukup jelas (Silistyawati & Nugraheny, 2010). Pada dasarnya semua wanita akan mengalami kecemasan pada proses persalinan yang bisa dikarenakan rasa nyeri persalinan. Sejak zaman dahulu kecemasan terhadap persalinan sudah menjadi pokok pembicaraan di antara wanita. Perasaan kecemasan dan sikap seorang wanita dalam melahirkan sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya perbedaan struktur sosial, budaya, agama, kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan, pengalaman masa lalu, pendampingan keluarga, dan lingkungan (Rohani, et all, 2011).
CITATION STYLE
Herlina, S. M., Ulya, Y., & Yunika, R. P. (2022). Penyuluhan Tentang Kecemasan Dalam Persalinan Pada Ibu Hamil Di Wilayah Jempong Baru, Kota Mataram. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia, 1(6), 89–95. https://doi.org/10.55542/jppmi.v1i6.410
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.