Aplikasi teknologi dengan memperhatikan aspek komunitas menjadi salah satu faktor yang signifikan dalam keberlangsungan instalasi pengolahan air limbah. Penelitian ini dilakukan pada Dusun Mendak Giri Sekar, Kecamatan Gunung Kidul dengan kapasitas untuk dua RT(62 KK). Studi ini melihat aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dari proses pembangunan hingga pengoperasian IPAL yang dilakukan oleh warga. Kajian kelayakan lingkungan dilakukan dengan menganalisis efluent limbah domestik di IPAL. Studi dilakukan dengan survey lapangan dan wawancara terhadap masyarakat beserta tokoh penanggungjawab daerah. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor penting yang berhubungan dalam pembangunan dan pengoperasian IPAL beserta menganalisis tingkat keberlanjutan teknologi melihat dari peran masyarakat, pemerintah, dan stakeholder. Sehingga, peningkatan pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan dalam mengelola dan mengentaskan permasalahan sanitasi yang ada di Indonesia. Pada tahap pembangunan hingga pengoperasian, sudah melibatkan partisipasi masyarakat. Retribusi IPAL menjadi kesepakatan mufakat yang diterapkan di desa ini. Selain itu, analisis kualitas yang dilakukan telah memenuhi parameter kualitas air limbah. Dengan adanya penggunaan IPAL masyarakat dapat merasakan lingkungan menjadi lebih baik, sehingga menimbulkan rasa kepemilikan oleh warga.
CITATION STYLE
Hafidh, R., Kartika, F., & Farahdiba, A. U. (2016). Keberlanjutan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (Ipal) Berbasis Masyarakat, Gunung Kidul, Yogyakarta. Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan, 8(1), 46–55. https://doi.org/10.20885/jstl.vol8.iss1.art5
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.