Implementasi lintas diare dan penggunaan obat antidiare pada anak dengan diare

  • Anbhuselvam V
  • Karyana I
  • Purniti N
N/ACitations
Citations of this article
230Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Introduction: Diarrhea is still a major problem that causes illness and death for children in Indonesia. Inappropriate care, both at home and in health agencies, is a major cause of deaths of children with diarrhea.Method: The design of this study was descriptive with a cross sectional study design. The design of this study aims to be able to describe the implementation of cross diarrhea and the use of antidiarrheal drugs for pediatric patients with diarrhea at RSUP Sanglah Denpasar. The data used in the form of secondary data obtained from the medical records of Sanglah Hospital RSUP patients Denpasar January 2017-April 2017. The technique of determining the sample used is total sampling where all target populations that meet the criteria are included as samples.Result: The most widely used cross group of diarrheas was ORS (Oral Rehydration solution) (17.9%). The most commonly used antidiarrhea drug is adsorbent (11.6%).Conclusion: The most widely used cross-diarrhea group was ORS (Oral Rehydration solution) followed by the antibiotic group and so on the zinc group. There are minority cases that have given negative results on antibiotics. The most widely used group of antidiarrheal drugs was the adsorbent followed by the class of antimotility drugs and so on other classes of drugs such as probiotics and herbal medicinesLatar Belakang: Diare masih menjadi masalah utama yang menyebabkan sakit dan kematian bagi anak-anak di Indonesia. Perawatan yang tidak tepat, baik dirumah maupun di instansi kesehatan, merupakan penyebab utama kematian anak-anak dengan diare.Metode: Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Rancangan penelitian ini bertujuan untuk dapat menggambarkan implementasi lintas diare dan penggunaan obat antidiare terhadap pasien anak dengan diare di RSUP Sanglah Denpasar. Data yang digunakan berupa data sekunder yang didapat dari rekam medis pasien Anak RSUP Sanglah Denpasar bulan Januari 2017-April 2017. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah total sampling dimana seluruh populasi target yang memenuhi kriteria dimasukan sebagai sampel.Hasil: Golongan lintas diare paling banyak digunakan adalah cairan rehidrasi yaitu oralit sebanyak 34 (17,9%). Penggunaan obat antidiare paling sering digunakan adalah adsorben sebanyak 22 (11,6%).Simpulan: Golongan lintas diare paling banyak digunakan adalah cairan rehidrasi yaitu oralit diikuti oleh golongan antibiotik dan seterusnya golongan zink. Terdapat kasus minoritas yang telah memberi hasil negatif pada pemberian antibiotik. Golongan penggunaan obat antidiare paling banyak digunakan adalah adsorben diikuti oleh golongan obat antimotilitas dan seterusnya golongan obat lain-lain seperti probiotik dan obat herbal

Cite

CITATION STYLE

APA

Anbhuselvam, V. L., Karyana, I. P. G., & Purniti, N. P. S. (2019). Implementasi lintas diare dan penggunaan obat antidiare pada anak dengan diare. Intisari Sains Medis, 10(3). https://doi.org/10.15562/ism.v10i3.488

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free