FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

Abstract

Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) hingga saat ini masih menjadi masalah di seluruh dunia karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada masa bayi baru lahir. Terdapat tiga faktor yang paling berperan dalam kejadian BBLR adalah faktor ibu, faktor janin dan faktor plasenta. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DIY tahun 2018, kejadian BBLR di kabupaten Gunungkidul menjadi peringkat ke-2 se-DIY dengan jumlah 539 kasus (7,15%). Hasil studi pendahuluan di RSUD Wonosari Gunungkidul Yogyakarta, didapatkan kejadian BBLR berkisar 20-30 bayi BBLR setiap bulannya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR di RSUD Wonosari Gunungkidul Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan rancangan cross-sectional. Populasi adalah seluruh kasus BBLR di RSUD Wonosari Gunungkidul Yogyakarta. Tehnik pengambilan sampel adalah total sampling, didapatkan 180 sampel. Pengumpulan data sekunder yaitu rekam medis dengan analisis data univariat disajikan menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariate menggunakan chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian BBLR di RSUD Wonosari Gunungkidul mayoritas berasal dari ibu dengan paritas aman (paritas 2-4) sejumlah 100 bayi (55%), mayoritas umur kehamilan preterm sejumlah 96 bayi (53%), dan mayoritas disertai dengan komplikasi kehamilan sejumlah 93 bayi (52%). Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan paritas dengan kejadian BBLR (p-value 1,000). Ada hubungan umur kehamilan dengan kejadian BBLR (p-value 0,000) dan ada hubungan komplikasi selama kehamilan dengan kejadian BBLR (p-value 0,000).