Penyusunan kamus bahasa Arab dalam bentuk yang dikenal sekarang baru dilakukan para ulama pada masa Daulah Abbasiyyah. Sebelumnya, syair ryair merupakan rujukan primer bagi bangsa Arab untuk mendapatkan penjelasan kosa kata yang helum mereka fahami maknanya.Seiring dengan berkembangnya Islam dan munculnya proses kodifikasi dalam berbagai disiplin ilmu dan adanya kebutuhan kaum muslimin terhadap penafsiran ayat-qyat Al-qur'an serta kesadaran akan pentingnya menjaga kemurnian bahasa Arab, maka munculah di kalangan para ulama berbagai studi. mengenai bahasa Arab, termasuk didalamnya usaha-usaha untuk mengumpulkan materi (kosa kata) bahasa dan menyusunnya secara sistematis dalam bentuk mu’jam atau kamus.Dalam perkembangamrya, terdapat beberapa pendekatan (madrasah) yang ditempuh para ulama dalam membuat sistematika penyusunan kamus bahasa Arab. Diantaranya adalah penyusunan kamus dengan pendekatan susunan Makharijul huruf (Madrasah al-Tartib al-Makhrajiy), pendekatan susunan huruf Hijaiyah biasa (Madrasah al-Tartib al-Hija'iy al 'adiy),pendekatan susunan huruf akhir setiap kosa kata (madrasah Nidzam al-Qafryah) dan pendekatan susunan awal kata dasar setiap kata (madrasah at-Tartib a!-Alifbaiy Hasaba awail al Ushul).Tulisan ini ingin mendesknpsikan munculnya kamus bahasa Arab dan perkembangannya serta pendekatan-pendekatan dalam sistematika penyusunannya.Kata Kunci: Mu’jam, Jam'ul Lughah, Madrasah, Nidzam
CITATION STYLE
Jumhana, N. (2002). NASY’AT AL-MA’AJIM AL-LUGHAWIYYAH AL-’ARABIYYAH WA TATHAWWURUHA. ALQALAM, 19(95), 89. https://doi.org/10.32678/alqalam.v19i95.464
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.