Konsep berteologi publik apa yang sesuai dengan masyarakat kepulauan juga harus disesuaikan dengan konteks spesifik tersebut. Penelitian ini akan membangun sebuah argumen untuk sebuah teologi publik bagi masyarakat kepulauan berdasarkan pilihan model berteologi yang ada. Melalui penelitian kepustakaan, makalah memperlihatkan beberapa model berteologi dari E. Harold Breitenberg Jr. dan Eneida Jacobsen. Breitenberg berargumen bahwa teologi di ruang publik harusnya bersifat komunal, dan Jacobsen memberi beberapa model cara teologi hadir di ruang publik: disclosure (secara jelas menunjukkan bahasa teologis), universal (berbahasa yang dipahami publik, namun tidak menunjukkan secara kuat latar belakang teologisnya), dan factual (berkarya secara nyata). Melalui penelusuran konteks Gereja Masehi Injili di Timor yang berada di kepulauan provinsi Nusa Tenggara Timur, makalah ini menunjukkan bahwa model berteologi di konteks kepulauan adalah model komunal yang menampilkan teologinya secara nyata (disclosure) dan pada saat yang sama juga mengerjakan karya nyata di jemaat (factual). Gereja Masehi Injili di Timor sudah memiliki landasan teologi yang kuat dalam Pokok-pokok Eklesiologi GMIT yang mendorong mereka untuk terlibat dalam percakapan mengenai kemiskinan dan membangun percakapan lebih serius mengenai ekoteologi.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Jonathan Pakpahan, B. (2023). MEMBANGUN TEOLOGI PUBLIK DALAM KONTEKS MASYARAKAT KEPULAUAN: CONTOH KASUS GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR. Jurnal Teologi, 12(01), 1–20. https://doi.org/10.24071/jt.v12i01.5272