Kebutuhan layanan jaringan internet akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan beragam layanan data seperti Triple Play. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. menggunakan teknologi Gigabit-capable Passive Optical Network (GPON) pada infrastuktur jaringan fiber optik dan berencana untuk menerapkan teknologi 10-Gigabit-capable Symmetric Passive Optical Network (XGS-PON) untuk meningkatkan kualitas layanan internet. Berdasarkan rekomendasi ITU-T G.984, GPON memiliki laju downstream sebesar 2,5 Gbps dan upstream sebesar 1,25 Gbps sedangkan berdasarkan rekomendasi ITU-T 9807, XGS-PON memiliki laju downstream dan upstream sebesar 10 Gbps. Simulasi pada hasil perancangan jaringan Fiber-To-The-Home (FTTH) bertujuan untuk memastikan kelayakan hasil rancangan dengan standar yang ada. Simulasi dilakukan menggunakan Optisystem 7.0 dengan parameter yang diuji berupa link power budget, Q-factor, BER, dan rise time budget yang disesuaikan dengan rekomendasi ITU-T dan standar PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Hasil simulasi untuk jarak ONT terjauh GPON menunjukkan nilai link power budget pada arah downstream dan upstream sebesar 21,83 dB dan 21,94 dB, sedangkan XGS-PON sebesar 22,04 dB dan 21,98 dB. Seluruh hasil simulasi untuk teknologi GPON dan XGS-PON telah memenuhi standar yang digunakan dan layak untuk diimplementasikan.
CITATION STYLE
Kusumawijaya, E. Y., Santoso, I., & Zahra, A. A. (2020). ANALISIS TEKNOLOGI GPON DAN XGS-PON PADA PERANCANGAN JARINGAN AKSES FIBER TO THE HOME PERUMAHAN TAMAN ANGGREK GRAHA PADMA. Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 9(3), 298–308. https://doi.org/10.14710/transient.v9i3.298-308
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.