Hipertensi pada lansia seringkali terjadi karena penurunan fungsi fisik lansia seiring dengan bertambahnya usia. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik atau diastolik atau keduanya lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, cedera otak bahkan kematian. Penanganan hipertensi dapat dilakukan baik dengan pengobatan farmakologi, non farmakologi ataupun kombinasi keduanya. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat dilakukan adalah terapi musik keroncong dan terapi musik Mozart yang berpotensi menurunkan tekanan darah pada lansia hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik keroncong dan terapi musik mozart terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimen dengan rancangan pretest and posttest without control. Populasi penelitian ini adalah 50 lansia hipertensi di RW 03 Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling yang melibatkan 36 sampel, yaitu 18 sampel dilakukan terapi musik keroncong dan 18 sampel dilakukan terapi musik mozart. Pengambilan data dengan cara mengukur tekanan darah lansia sebelum dan setelah dilakukan terapi musik keroncong dan terapi musik mozart . Analisa data yang digunakan adalah paired t-test. Ada pengaruh pemberian terapi musik keroncong dan mozart terhadap tekanan darah lansia hipertensi di RW 03 Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan (p value 0,0005; α 0,05) . Terapi musik baik keroncong maupun mozart dapat digunakan sebagai terapi non farmakologi untuk mengatasi masalah
CITATION STYLE
Andriani, R., & Junalia, E. (2022). Pengaruh Terapi Musik Keroncong dan Mozart Terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi. Journal of Nursing and Health Science, 1(3), 103–106. https://doi.org/10.58730/jnhs.v1i3.50
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.