Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan pentingnya inovasi, difusi dan perubahan konteks dalam penciptaan karya tari. Inovasi berbicara kebaruan yang muncul, sedangkan difusi bagaimana penyebaran unsur baru tersebut dimanfaatkan. Keduanya merupakan frasa menuju budaya baru secara kontekstual melalui karya seni. Tanpa ada inovasi tidak akan ada perubahan kebudayaan (Barnett, 1953). Difusi yang lebih konkret dalam konteks penciptaan karya tari adalah bagaimana menyebarluaskan karya tersebut, sehingga tidak berhenti pada produksi “dalam rangka” saja. Hasil penulisan ini diketahui bahwa sebagai gejala sosial budaya, karya tari yang muncul didasari pada permasalahan sosial yang kontekstual dengan kehidupan masyarakat. Karya Jailolo, Kecak Rina, Sampah, adalah bukti lahirnya karya inovatif yang didasarkan pada konteks permasalahan sosial yang mampu memberikan perubahan bagi kehidupan masyarakat di sekitar tari itu diciptakan.Kata kunci: inovasi, difusi, perubahan konteks, penciptaan karya tari
CITATION STYLE
Kuswarsantyo, K. (2021). INOVASI, DIFUSI, DAN PERUBAHAN KONTEKS DALAM PENCIPTAAN KARYA TARI. Imaji, 18(2). https://doi.org/10.21831/imaji.v18i2.35812
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.